Maka berkata orang yang selalu mengharapkan
kurnia pengampunan atas segala kesalahan (beliau adalah) syekh Abdulloh bin
hijaz alhuluwani yang dimasyhurkan oleh syekh Sarqowwi.
Adapun didalam isi kitab yang kecil ini, beliau
Sayyid Ahmad bin aho-illah ra (yang telah dibersihkan sirr-nya) akan
menerangkan rahasiah-rahasiah hati orang-orang yang ma’rifat kepada Alloh.
Dan adapun maksud beliau dengan kitab kecil
ini pada intinya (pada umumnya) yaitu memberi pepatah khusus kepada muridin
yang benar-benar ingin wushul kepada Alloh, serta untuk menaikkan derajat muridin sampai derajat
arifin. Maka perlu untuk kita semua agar supaya
mengkhususkan atas penjelasan maksud beliau dengan perhitungan (pemikiran) yang
sempurna.
Kesimpulan.
- Nama kitab ini adalah Syarah Hikam.
- Yang mengarang kitab ini adalah Syekh Ahmad bin atho’illah.
- Isi dari kitab ini menerangkan rahasia-rahasia hati orang yang sudah kenal dengan Alloh.
- Sasaran atau objek yang diberi pepatah oleh kitab ini intinya ialah orang yang derajatnya sederajat dengan muridin.
- Tujuan isi kitab ini, untuk menaikan derajat muridin hingga sampai derajat arifin.
Sebelum melangkah lebih jauh ada yang perlu selalu diingat akan istilah tingkatan, sekaligus istilah kata yang kerap sekali diulang-ulang.
- Abidin.
- Muridin.
- Arifin.
Abidin.
Yaitu tahapan awal dari ibadahnya, amalan abidin tak jauh beda dengan yang biasa dilakukan kebiasaan orang-orang yang ber-amal sholeh dan ber-ahwal sholeh, ada amalnya, ada niatnya, ada ikhlasnya, ada ridlonya, tapi masih kosong dari cita-cita ingin wushul kepada Alloh,
Muridin.
Yaitu tahapan orang-orang yang ber-amal sholeh dan ber-ahwal sholeh, yang berjalan (hatinya dari amal dan ahwalnya), yang punya cita-cita ingin wushul kepada Alloh. Ini sesuai dengan definisi muridin :
Kosong dari
kehendak diri
Maksudnya, hatinya dikosongkan dari kehendak diri
berbuat, lalu dihubungkan semua amal dan ahwalnya kepada Alloh.
Arifin.
Yaitu tahapan orang-orang yang sudah ma’rifat (kenal dengan Alloh).
Tadi dijelaskan bahwa mengkaji ilmu ini ada pengkhususan hanya untuk muridin, yang termasuk ruang-lingkup muridin, ialah dari kalangan orang-orang yang sedang ber-amal sholeh dan ber-ahwal sholeh, supaya dalam bentuk amalnya dan ahwalnya meningkat, jangan sampai nanti ada pemiikiran begini misalnya “kok saya mengerjakan amalan yang benar menurut hukum syara’, tapi masih disalahkan juga”.
Kita harus selalu ingat bahwa sebagian besar yang jadi sasaran ilmu ini, adalah membahas gerak-geriknya qolbu, sedangkan tingkahnya qolbu tidak kelihatan, ditambah lagi dengan istilah-istilah untuk menghukumi qolbu, satu tingkah satu istilah, misalkan “kalau keadaan qolbu lagi cenderung begini, nah inilah istilahnya”.
Istilah yang berkenaan dengan qolbu dalam kitab ini banyak sekali, apalagi kalau bagi orang yang beru kenal dengan istilah yang ada dalam kitab ini.
Yang terakhir, syekh ibnu Atho’illah wanti-wanti kepada semua orang yang akan mendalami ilmu ini, katanya harus dengan pemikiran yang sempurna, dengan kejernihan hati, dengan dibolak-balik kalimat per kalimat, jangan sepintas, jangan asal tangkap, jangan asal mengambil kesimpulan.
Oleh karena itu yakinkanlah bahwa pada intinya semua kitab yang dikarang oleh para ulama, tujuannya hanya satu, ialah mengajak semua orang agar supaya ada dijalan yang benar, tinggal kitanya yang dituntut untuk bagaimana cara menyikapinya dan menempatkannya.
Saran.
Disamping mengkaji ilmu yang ada didalam kitab ini sebaiknya mengkaji ilmu tauhid juga, karena sangat erat hubungannya dengan ilmu ini dan sangat membatu dalam proses pemahamannya, apalagi ilmu ini perjalanan untuk mengenal sampai kepada Alloh, sedangkan kaifiyyahnya Alloh pun kita tidak tahu, seperti kita mencari alamat seseorang tapi yang kita cari orangnya tidak tahu, apa lelaki apa perempuan, apa tinggal dimana, apa betul ada atau hanya tahu cuma kabarnya saja.